Perkembangan teknologi yang semakin pesat ternyata tidak selalu membawa dampak positif. Salah satu permasalahan yang kini mencuat ke permukaan adalah semakin banyaknya anak-anak di bawah umur yang terjebak dalam praktik judi online. Fenomena ini menjadi perhatian serius karena dampaknya yang sangat merugikan, baik dari segi psikologis, sosial, maupun finansial.

KPAI: 80 Ribu Anak di Bawah 10 Tahun Main Judi Online

Anak-Anak dan Judi Online

Maraknya judi online di kalangan anak-anak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah akses internet yang semakin mudah didapatkan. Di era digital saat ini, hampir setiap anak memiliki smartphone atau perangkat elektronik lain yang terhubung ke internet. Melalui perangkat tersebut, mereka dapat mengakses berbagai platform judi online dengan sangat mudah.

Baca juga : Peningkatan Kasus Judi Online di Indonesia Tahun 2025

Faktor lainnya adalah kurangnya pengawasan dari orang tua. Banyak orang tua yang tidak memahami risiko yang dihadapi anak-anak mereka saat menggunakan internet tanpa pengawasan. Ketidaktahuan ini membuat anak-anak lebih rentan terhadap godaan judi online yang seringkali menawarkan janji keuntungan besar dalam waktu singkat.

Dampak Judi Online pada Anak-Anak

Dampak dari judi online terhadap anak-anak sangat mengkhawatirkan. Berikut beberapa dampaknya:

  1. Gangguan Psikologis Anak-anak yang kecanduan judi online dapat mengalami gangguan psikologis seperti stres, depresi, dan kecemasan. Mereka sering kali merasa tertekan karena kerugian yang dialami atau karena tuntutan untuk terus bermain.
  2. Masalah Akademis Judi online dapat mengganggu konsentrasi anak-anak dalam belajar. Banyak waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar justru dihabiskan untuk bermain judi online.
  3. Kerugian Finansial Meskipun masih di bawah umur, banyak anak yang menggunakan uang saku atau bahkan mencuri uang dari orang tua untuk bermain judi online. Hal ini dapat menyebabkan masalah finansial dalam keluarga.
  4. Risiko Kriminalitas Anak-anak yang sudah kecanduan judi online berpotensi melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan bermainnya, seperti mencuri atau berbohong kepada orang tua.

Upaya Pencegahan

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peran aktif dari berbagai pihak, termasuk orang tua, pemerintah, dan penyedia layanan internet. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Pengawasan Orang Tua Orang tua harus lebih aktif mengawasi aktivitas anak-anak di dunia maya. Penerapan kontrol orang tua pada perangkat elektronik bisa menjadi solusi untuk membatasi akses anak ke situs-situs berbahaya.
  2. Edukasi Pemerintah dan lembaga pendidikan harus memberikan edukasi tentang bahaya judi online kepada anak-anak sejak dini. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang risiko yang ada.
  3. Pemblokiran Situs Judi Online Pemerintah dan penyedia layanan internet perlu bekerja sama untuk memblokir akses ke situs-situs judi online. Langkah ini dapat mengurangi peluang anak-anak untuk terpapar pada aktivitas tersebut.
  4. Hukuman Tegas bagi Penyedia Judi Online Hukuman yang lebih tegas bagi pihak yang menyediakan layanan judi online, terutama jika terbukti melibatkan anak-anak, harus diterapkan untuk memberikan efek jera.

Fenomena anak-anak yang terjerat dalam judi online merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian bersama. Dengan kerja sama antara orang tua, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kasus ini dapat diminimalisasi. Jangan biarkan generasi penerus kita hancur karena judi online. Mari kita ciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak.